Cegah Corona, Resor Mewah di Jalur Gaza Disulap  Jadi Lokasi Karantina

Perwakilan Padico Holding untuk Palestina, Majid Ilyan kepada Maannews (15/04) menjelaskan  bahwa  Ketua Dewan Direksi Bashar Al Masri dan Subaih Al Masri memberikan intsruksi untuk menjadikan Blue Beach sebagai pusat karantina warga yang kembali ke Gaza. "Kami akan terus membantu warga Palestina melewati masa-masa sulit," tegasnya.

BY Edited Thu,16 Apr 2020,01:06 PM

Jalur Gaza, SPNA - Resor "Blue Beach" di pantai Gaza berubah menjadi pusat karantina bagi pasien corona di Jalur Gaza.

Padico Holding Company, perusahaan induk pemilik resor tersebut  mengumumkan bahwa pihaknya menyerahkan Blue Beach kepada pihak berwenang serta lembaga kesehatan Gaza untuk dijadikan lokasi karantina.

Perwakilan Padico Holding untuk Palestina, Majid Ilyan kepada Maannews (15/04) menjelaskan  bahwa  Ketua Dewan Direksi Bashar Al Masri dan Subaih Al Masri memberikan intsruksi untuk menjadikan Blue Beach sebagai pusat karantina warga yang kembali ke Gaza. "Kami akan terus membantu warga Palestina melewati masa-masa sulit," tegasnya.

Blue Beach Resort adalah resor wisata terbesar di Gaza yang memberikan layanan wisata kelas satu. Dengan luas sekitar 22 ribu meter persegi Blue Beach memberikan fasilitas rekreasi yang bervariasi  dengan ratusan kamar hotel.  

Sementara itu Dr. Muhammad Abu Salmiyeh mengatakan bahwa Kemendagri dan Kemenkes Kesehatan Gaza mewajibkan bagi warga yang kembali ke sektor tersebut untuk melakukan karantina demi mencegah penyaran virus.

"Hal ini menghasurkan kami untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan. Untungnyta, beberapa hotel di Gaza memberikan kami fasilitas demi membantu  melakukan karantina.

Sampai saat ini sejumlah hotel di Gaza telah menampung 600 warga baik ODP atau PDP. Sebagian besar dari mereka telah diizinkan kembali bersama keluarga.

Jumlah warga Palestina yang terpapar corona, Kamis (16/04)  dilaporkan mencapai 375 jiwa dimana 81 diantaranya berada di Al-Quds.

Jumlah penderita covid-19 di Palestina bertambah setelah warga 6 dinyatakan positif.  3 dari mereka berasal dari Al-Quds sementara 3 lainnya dari Betlehem, lapor Juru Bicara Pemerintah Palestina Ibrahim Mulhim.

Dia menambahkan bahwa pihak Israel melarang Ramallah melakukan tes terhadap warga Palestina di provinsi Al-Quds. Disaat yang sama Tel Aviv juga tidak serius melakukan tes bahkan terlambat memberikan informasi kepada warga Al-Quds Palestina yang dinyatakan positif.

Di saat yang sama Nikolai Mladinov memperingatkan dampak buruk yang mengancam Palestina baik secara ekonomi maupun sosial akibat virus corona, khususnya warga miskin di Jalur Gaza.

"Selain mengancam nyawa, pandemi corona juga berefek terhadap sosial, ekonomi bahkan  kelembagaan Palestina. Jika hal ini terus berlanjut, maka dapat dipastikan Palestina akan mengalami krisis ekonomi parah,'' terang Koordinator PBB untuk perdamaian Timur Tengah tersebut, Youm7 melaporkan.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir

Cegah Corona, Gaza Kembali Membangun Pusat Karantina 

Kementerian Kesehatan Gaza kembali membangun pusat karantina corona di kota Deir Balah, Jalur Gaza. Lokasi tersebut nantinya akan digunakan untuk mengkarantina warga yang baru tiba di Gaza melalui gerbang Rafah darat dalam beberapa hari mendatang.